Minggu, 25 September 2011

MENYANYI DENGAN HATI



            Please becareful with u’r word, bener juga. Masih soal selera, tayangan konser ultah Kahitna di Metro TV bikin jejaring situs pertemanan, seperti twitter dan facebook rame. Apalagi situs yang bersimbol burung cute itu…tweepos bersahut-sahutan. Salah satu komen yang cukup mengganggu gw pribadi, soal tampilan The Groove. Bintang tamu yang ngebawain lagu Kahitna, dianggap mengecewakan. Alasannya simple, komplainers bilang, “Kenapa nggak Kahitna aja yang bawain? Lebih asyikan aslinya…The Groove nggak bangettt..”
            Watttawww… Nggak banget? Haloooww…Mungkin, mereka nggak tahu siapa The Groove. Where they come from, gimana jam terbang, background semua personel yang ada di belakangnya. Seperti Rejoz yang gawangin perkusi, suka main juga di Maliq d’ecential, atau Yuke si bassist yang pernah ditarik buat memperkuat Dewa.  Group band ini  biasa wara wiri di kafe.  (Inget juga Java Jive dulu besar juga dari kafe).  Vokal duo Reza dan Rieka Roeslan juga berkarakter, punya warna sendiri. Nggak meleper atau bermodal “nekad”.
            But, karakter The Groove yang jazzy memang beda dengan Kahitna (pop, etnik Indonesia). Style-nya nggak sama. Bukan “kualitas” yang musti disalahkan, tapi mereka tetap tidak bisa dibandingkan. Kata Pongky dari The Dance Company, nggak gampang bawain lagu hits seseorang. Seperti mengangkat cerita dari novel best seller ke layar lebar. (wah, bahasanya lebih ribet…hahahaha)
Gw jadi inget, waktu konser sweet17 Gigi. Sempat gw nggak puas ketika lagu hits Gigi dibawain vokalis lain. Soul atau vokalnya nggak “dapet” seperti pas Armand Maulana ngebawain. Padahal secara, mereka vokalis dengan jam terbang dan kualitas bagus. Rohnya tetep beda dengan pemilik aslinya. Seperti style-nya Duta waktu ngebawain Sephia atau JAP, Giring dengan Laskar Pelangi atau Disco Lazy Time-nya… coba tukeran dengan vokalis lain deh, lalu rasain.
             Vokalis yang berkarakter, bener-bener “bisa” nyanyi, dan bernyanyi dengan hati, itu yang bikin sebuah lagu seolah-olah jadi “milik mereka” . Lagu bagus, oke. But gimana sebuah band atau seorang vokalis bisa ngeblend dengan tuh lagu, it’s a must. (ft: berbagai sumber)

Tidak ada komentar: