Selasa, 16 November 2010

HANTU DALAM FILM


CERITA RAKYAT YANG DIANGGAP NYATA
            Bila kita pernah mendengar beberapa “macam” makhluk halus, seperti wewe gombel, nini towong, kuntilanak dan berbagai makhluk lainnya, dunia hiburan pun mengenal “hantu-hantu” yang akhirnya diangkat menjadi cerita rakyat. Bukan hanya dalam film saja mereka ngetop, tapi juga dalam keseharian masyarakat di belahan benua Asia, Amerika dan Eropa. Benarkah roh-roh dalam berbagai versi itu sering mengganggu  akibat dendam kesumat?

KAYAKO SAEKI
 Konon, Kayako putri dari wanita penganut aliran hitam asal Jepang yang memiliki kepercayaan, bila mereka “memakan” roh kegelapan, mereka akan memperoleh apa saja yang mereka inginkan. Cara memakannya? Ya…korban dibunuh. Kasihan. Masa kecil bocah yang sebenarnya cantik itu, tinggal dalam kegelapan, bahkan Kayako tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah, karena beliau meninggal dunia sebelum dia lahir.
Bocah yang suka mengurung diri itu pun, akhirnya tumbuh menjadi gadis remaja. Ketika kuliah di sebuah universitas, dia jatuh cinta dengan  Shunsuke Kobayashi. Sayang cintanya tidak terbalas. Setahun kemudian, Kayako  menikah dengan Takeo Saeki hingga melahirkan seorang anak laki-laki bernama Toshio.  Siapa sangka, ketika Toshio mulai masuk sekolah, Kayako kembali bertemu dengan cinta pertamanya. Semua pengalaman menyenangkan yang dulu pernah dia rasakan, seperti terulang kembali.
Kayako kini rajin menulis semua isi hatinya dalam buku harian. Sayang, suatu hari suaminya menemukan diari itu. Emosi Takeo meledak. Dia menghajar Kayako habis-habisan. Ketika wanita itu mau kabur, kakinya ditarik, hingga tubuh mungilnya terjerembab ke lantai. Lutut dan tulang keringnya diinjak, hingga dia mengerang kesakitan. Belum puas juga, laki-laki itu memlintir kepala istrinya, lantas mencekik lehernya. Kejam. Takeo tidak peduli melihat Kayako yang sekarat, meregang nyawa di depan matanya. Dia bahkan sempat duduk tepat di depan tubuh wanita yang dulu pernah dicintainya.
Toshio, putra tunggal yang dia anggap berbahaya karena sempat melihat kejadian itu pun tidak luput dari sasaran amarahnya. Bocah itu dibunuh dengan menenggelamkannya di bathtub, bersama dengan kucing kesayangan Toshio. 
            Takeo benar-benar seperti orang lupa ingatan. Dia  mendatangi rumah Kobayashi, lantas membunuh Manami, istri Kobayashi yang sedang mengandung. Polisi hanya menemukan tubuh Kayako yang mereka kira korban tabrak lari di jalan, tidak jauh dari rumah mereka. Sementara Toshio, bocah cilik itu ditemukan mati lemas di kamar mandi.
            Kejadian itu membuat masyarakat setempat percaya, semua hal yang berkaitan dengan Saeki House, rumah kediaman Kayako yang ada di Narima, akan kena kutukan. Beberapa saksi mata sering melihat, Mar, kucing kesayangan Toshio yang mati itu, mondar-mandir di lorong kamar. Lantas kukunya menggaruk-garuk pintu, hingga menimbulkan suara giris. Belum lagi arwah penasaran Kayako dan Toshio yang suka menimbulkan suara gaduh. 
Karakter hantu wanita berambut panjang ini lahir dari film the Ju-on, trilogi dari The Grudge yang sempat populer juga di Amerika, diperankan oleh Takako Fuji. Namun dalam The Grudge 3, Aiko Horiuchi yang menjadi Kayako Saeki. Sosok perempuan dengan baju putih, menjuntai hingga ke lantai, kemunculannya selalu merangkak  disertai dengan teriakan yang memekakkan telinga, begitu miris dan memilukan. Biasanya, Kayako suka menghabisi korban-korbannya dengan menarik kaki korban hingga terjerembab, lantas menaiki punggung mereka, mencekik atau memilin kepalanya dari belakang. Sungguh sadis dan mengerikan.
Novel dan filmnya juga dibuat dalam berbagai versi. Selain The Grudge trilogi, kita juga mengenal  film Dark Water dan Ju-On. Isi ceritanya tidak berbeda jauh. Namun kisah yang diangkat dari rekaan manusia ini, dipercaya lahir karena kutukan dari manusia yang mati penasaran.

SADAKO YAMAMURA
            Tokoh antagonis dalam novel karangan Koji Suzuki berjudul Ring dan film Ring O ini, karakternya sangat populer di Korea dan Amerika.  Sadako yang memiliki nama lain Samara ini, lahir dari seorang wanita terbelakang bernama Shizuko di Pulau Oshima. Ketika lahir, sang ibu meninggalkan bayi ini di gua, Mount Mihara dekat pantai, karena dia takut kecaman dari penduduk yang tahu dia yang suka memuja dewa laut, belum bersuami. Tujuannya Sadako terbawa air laut. Namun beberapa hari kemudian, ketika beliau kembali, putrinya masih ada. 
            Shizuko memutuskan merawat bayi cantik itu yang ternyata memiliki kekuatan supranatural. Ketika berusia 22 tahun, Sadako yang diadopsi oleh seorang profesor setelah ibunya meninggal, mengenal seorang editor film bernama Toyama. Cinta memang membutakan segalanya. Kedekatan laki-laki itu dengan Aiko, salah satu rekan kerjanya membuat Sadako merasa terusik.
Tanpa diketahui siapa pembunuhnya, suatu hari Aiko ditemukan tewas mengenaskan. Beberapa saksi mata pernah melihat Sadako bersitegang dengan Aiko, sebelumnya. Bahkan Shegimori sutradara tempat produksi film mereka, melihat “bagaimana” Sadako membunuh Aiko dengan kekuatan yang sulit dijelaskan lewat akal sehat. Laki-laki itu pun ditemukan meninggal dengan cara misterius tak lama kemudian, setelah berusaha membongkar kejahatan Sadako lewat beberapa rekaman yang dia simpan.
Believe it or not, kini Sadako yang sejak lahir dianggap bersekutu dengan setan ini selalu mencari korban berikutnya melalui kutukan yang ada dalam video tape. Bila dalam film, siapa pun yang menonton tayangan kisah hidupnya dipastikan meninggal dalam waktu singkat.

FREDDY KRUEGER
Kabarnya, tokoh dalam film A Nightmare on Elm Street ini, asalnya dari cerita rakyat yang ada di Springwood, Ohio. Laki-laki psikopat yang lahir tahun 1940 itu, memiliki  rekor kejahatan dengan membunuh anak-anak di kawasan Elm Street hingga akhir hidupnya. Wajah penuh dengan guratan luka dan tangan berjari-jari besi tajam, merupakan ciri khas setiap dia muncul di antara kegelapan malam. Waspada! Bila kita berjalan seorang diri, sementara hari sudah mulai gelap…dia bisa tiba-tiba muncul!
Freddy memang begitu cepat dan rapi menghabisi korban-korbannya, sehingga polisi tidak mampu menangkapnya, sampai dia meninggal tahun 1968. Sayangnya, kejahatan Freddy tidak berhasil dihentikan. Sebelum meninggal, Freddy sudah membuat perjanjian dengan tiga setan, agar dia  bisa masuk dalam alam bawah sadar manusia, lantas membunuhnya seperti kejadian nyata.
            Tokoh yang diangkat dalam film dengan berbagai versi ini kini diadopsi kisahnya menjadi salah satu urband legend. Ketika perayaan halloween atau pesta rakyat, percaya atau tidak, dia suka muncul dan mengganggu siapa saja yang dianggap sudah mengusik ketenangannya di masa lalu. Salah satu hal yang membuatnya marah adalah melihat orang-orang di sekitarnya, berkumpul dan berbahagia.

JASON VOORHEES
            Laki-laki yang awalnya bekerja sebagai budak ini dilahirkan dengan kondisi cacad mental dan fisik di daerah Cano Crystal Lake. Sang ibu yang meninggal karena perlakuan tidak adil penduduk di sekitar danau itu, membuat dia menjadi psikopat. Hobinya membunuh orang-orang di sana secara brutal. Jason puas setiap mengejar dan membantai korbannya hingga meregang nyawa.
            Kisah hidupnya yang diangkat dalam film Friday The 13th ini berakhir tragis. Jason meninggal dengan dendam kesumat. Rohnya pun gentayangan, bangkit dari kubur dan mengejar korban-korbannya yang diyakini ikut ambil bagian dalam kematian sang ibu.
Sosoknya dalam film digambarkan dengan laki-laki bertopeng, membawa kampak. Tak ada seorang pun yang tahu seperti apa wajah aslinya,  karena mereka yang “bertemu” Jason dipastikan tidak selamat. Konon, rohnya tidak pernah bisa diusir atau dihentikan, kecuali dia dibunuh “lagi” oleh orang yang memiliki darah keturunan Voorhees.
            Beberapa film yang mencoba mendeskripsikan seperti apa wajah Jason sebenarnya, menggambarkan anak muda ini berparut wajahnya karena cacad sejak lahir. Wajahnya begitu menakutkan. Mungkin itu juga yang menjadi salah satu alasan Jason waktu kecil sangat tertutup, karena selalu dicela oleh penduduk di sekitar dia tinggal. Siapa sangka, diamnya dia menjadi bom waktu yang akhirnya menebar teror ke banyak orang. (Steph)
  

ALCATRAZ


NERAKA BUAT NAPI
            Yakin, bahkan percaya. Tak ada seorang pun yang mau tinggal dalam penjara atau Lembaga Pemasyarakatan. Alcatraz, nama rumah tahanan legendaris yang kini dibuka buat wisatawan ini, memang memiliki daya tarik tersendiri karena lokasi dan arsitektur bangunannya.  Kini, tidak ada lagi napi-napi di sana, namun benarkah hantu mereka masih sering membuat keributan atau mengejutkan siapa pun yang berkunjung?

            Alcatraz  yang punya nama lain La Isla de los Alcatraces atau The Island of the Pelicans ini berada di San Fransisco Bay. Lokasi gedung ada di sebuah pulau yang dikelilingi lautan. Bayangkan, bila ada di sana,  kita bisa melihat the Golden Gate Bridge dan kota San Fransisco. Burung-burung pelican juga sering kelihatan bertengger di tebing-tebing sekeliling bangunan. Keren sekali!  Tapi apakah kita harus rela masuk sebagai tahanan dulu di sana, agar bisa melihat penjara yang punya julukan The Rock ini?
            Tahanan yang berwajah sangar dan berdarah dingin, teriakan-teriakan mengerikan dari tawanan yang marah, sakit atau tersiksa, tidak lagi bisa kita temui di sana. Semua aman, bersih dan nyaman buat dikunjungi. Ya. Sejak 1963, wilayah ini dijadikan tempat wisata. Kini bahkan sudah dikelola langsung oleh the Golden Gate National Recreation Area. Pantas, karena popularitasnya, sedikitnya sejuta pengunjung datang tiap tahun buat melihat-lihat bangunan legendaris ini.
Siapa pun  bila mendengar nama rumah tahanan, pasti identik dengan sel besi, keamanan berlapis dan penjaga-penjaga bertampang gahar. Apalagi Alcatraz yang terkenal sebagai rumah tahanan buat napi kelas berat. Rata-rata mereka yang masuk sel memperoleh vonis belasan tahun, bahkan seumur hidup karena kasus pembunuhan dan perampokan. Keamanan di sini, super ketat. Selain petugas keamanan sangat terlatih, sekeliling bangunan juga diberi pengaman ekstra. Andai mereka bisa keluar dari bangunan ini, mereka juga tidak bisa kemana-mana, karena  Alcatraz letaknya di sebuah pulau, jadi sekelilingnya laut lepas. 
 Seram? Pasti. Banyak saksi mata yang pernah ke pulau ini percaya, ada kuasa kegelapan atau roh jahat di sana. Mereka merupakan arwah penasaran dari napi yang kecelakaan, terbunuh atau malah bunuh diri, karena depresi.

NAPI LENYAP
 Cukup membuat jantungan, juga. Ketika banyak kejadian tidak masuk akal dialami pengunjung, petugas jaga, tawanan dan petugas national park service. Suara teriakan orang yang marah bercampur kesakitan, derak sepatu yang beradu dengan lantai, atau gemerincing jeruji besi yang seolah dipukul dengan benda keras lainnya.
Seperti gedung LP umumnya, Alcatraz pun memiliki menara penjaga yang dibangun tahun 1854, namun hancur tahun 1906 ketika gempa besar terjadi. Lewat menara ini kita bisa melihat seluruh bagian luar bangunan yang ada di pulau itu dengan lampu anti badainya yang berwarna kehijauan. Awalnya lampu menara ini digunakan untuk mengawasi napi-napi. 
Banyak petugas keamanan dan pengawas hutan melaporkan, ketika mereka touring ke dasar bangunan, mereka sering merasakan seolah-olah ada “orang” yang mengikuti mereka. Lantas, tidak kalah menakutkannya, suara pintu sel yang membuka atau menutup sendiri dengan suara gaduh. Para penjaga yang bertugas dari tahun 1946 sampai 1963 sering menerima laporan adanya aroma dan suara aneh yang membuat bulu kuduk berdiri. Kejadian itu coba dikaitkan dengan adanya sekelompok penghuni sel yang melakukan kejahatan dengan menggunakan topeng. Tragisnya, mereka menghilang tak berbekas. Tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan kejadian mengerikan ini.
Blok C juga menjadi saksi, meninggalnya Bernard Coy, Joseph Cretzer dan Marvin Hubbard yang tertembak ketika berusaha melarikan diri tahun 1946. Sedikitnya dua petugas tewas dalam baku tembak dan 18 lainnya, luka-luka. Suara-suara langkah orang yang berlari, teriak kesakitan dan sel dipukul yang masih sering terdengar, kabarnya merupakan ulah arwah mereka yang penasarasan. Karena seramnya blok ini,  sampai-sampai dijuluki blok paling berhantu dan paling menakutkan di Alcatraz.

BLOK ISOLASI
Bila kita melewati Blok C, pasti bisa melihat ruang laundry. Wow, jangan coba malam-malam masuk ke ruangan ini. Ada pembunuh berarah dingin yang dijuluki Butcher mati di sini. Arwahnya masih gentayangan, karena beberapa pengunjung sering melihat ruangan ini tiba-tiba berasap, seolah terjadi kebakaran. Tapi hanya dalam hitungan menit, asap itu menghilang dan tidak ada apa-apa di sana.
Masuk ke sel berikutnya di Blok D yang terdiri dari 42 sel. Blok ini merupakan tempat yang dulu digunakan buat tahanan khusus yang tidak boleh berkomunikasi atau berhubungan dengan sesama tahanan lainnya. Mereka juga tidak boleh makan di ruang makan tempat napi lain bersama-sama makan dan hanya boleh mandi dua kali seminggu. Mmm…bisa dibayangkan, betapa menderitanya tahanan di sini dahulu.
Tersiksa. Ya, pasti. Apalagi bila melihat lima sel yang ada di Blok D, yaitu sel 9 sampai 14 yang dijuluki The Hole. Ruang tahanan ini hanya berisi dipan dan kloset, sangat dingin, lembab, tidak ada jendela, hanya penerangan sangat tidak memadai yang sewaktu-waktu pun dimatikan oleh petugas jaga. Kegelapan yang menggigit membuat suasana seakan berada di lubang dasar bumi, maka orang-orang menyebut tempat ini The Hole. Hukuman bagi mereka yang suka melanggar aturan penjara ya masuk ke sel isolasi ini. Bila mereka mampu bertahan hidup, sekitar 19 hari kemudian baru dikembalikan ke sel semula.
Petugas jaga yang ada di Alcatraz sekitar tahun 1940-an melaporkan, mereka sering melihat seorang laki-laki dengan gaya tahun 1800-an berjalan mondar-mandir di The Hole. Dia dipercaya, salah satu napi yang dulu tewas mengenaskan di sel ini. Ketika kabar ini menjadi bahan perbincangan, salah seorang napi yang mendengar, menganggap hal ini bahan candaan saja. Apa yang terjadi? Suatu malam, petugas mendengar teriakan dari salah satu selnya. Ketika didekati, ternyata napi itu sudah tewas dengan ekspresi mukanya seperti melihat sesuatu yang sangat menakutkan. Tak ada sidik jari atau tanda-tanda siapa pembunuhnya.
Beberapa paranormal, peneliti, petugas keamanan yang penasaran dengan misteri yang ada di Alcatraz memutuskan melakukan penelitian di sana, untuk menangkis kabar menakutkan itu. Sayangnya, mereka tidak memperoleh hasil apa-apa. Kejadian-kejadian menakutkan ini mayoritas sering dijumpai oleh mereka yang sedang sendirian. Bila ingin bukti, kita bisa jalan-jalan ke Alcatraz karena bangunan tua ini dibuka untuk umum. Berani?(steph)

MISTERI COLLOSEUM ROMA


KORBANKAN RIBUAN NYAWA MANUSIA
Bila suka menonton film yang memacu adrenalin, coba tonton film Gladiator yang sukses dimainkan oleh aktor senior Russel Crowe. Kisahnya diangkat dari kehidupan para gladiator yang bertarung sampai mati di Colosseum. Bukan hanya melawan sesama manusia, mereka pun harus siap menghadapi binatang buas.  Benarkah, mayat-mayat gladiator dan binatang buas yang tewas dilempar begitu saja di ruang bawah tanah?
Spektakuler. Julukan paling tepat buat bangunan pertunjukkan berbentuk elips yang didirikan pada masa Kekaisaran Romawi di Roma, Italia ini. Bangunan yang dibuat Raja Vespasian tahun 70 – 82 Masehi dan dituntaskan oleh putranya Titus itu, mengambil nama dari Colossus, patung dari tembaga setinggi 40 meter yang dibuat sebagai pengganti Nero, perumpamaan dewa matahari. Sayangnya, patung itu menghilang ketika gedung ini belum tuntas pengerjaannya.
Nama Colosseum sendiri, sempat menimbulkan pro dan kontra. Karena  gedung yang diset mampu menampung 50.000 penonton ini, memiliki beberapa julukan, seperti: Flavian Amphitheatre, il colosseo dari bahasa Italia atau el coliseo.  Jika kita jalan-jalan ke Roma, kita bisa melihat kemegahan bangunan yang letaknya berdekatan dengan Domus Aurea, sebuah istana hasil karya Nero. Konon, Dio Cassius seorang sejarawan menyebutkan, seratus hari menjelang pembukaan Colosseum, ada sedikitnya 9000 hewan buas terbunuh di sini. Bayangkan…darah membanjir di mana-mana. Petugas keamanan pun menutupinya dengan pasir. 
Kengerian yang tercipta jika memasuki wilayah ini malam-malam, memang beralasan. Pertunjukkan yang diharapkan bisa menghibur banyak orang, ternyata tidak lebih dari ajang pembantaian. Bayangkan. Acara yang digelar di sana, pertarungan hidup dan mati, antara manusia dengan binatang, binatang dengan binatang serta para gladiator.
Beberapa ratus tahun lamanya, darah tertumpah di sini.  Ironisnya, jenasah manusia dan hewan pun ditumpuk begitu saja di ruang bawah tanah, tanpa upacara pemakaman yang layak. Nggak heran, bila turis yang berkunjung kadang suka melihat sosok laki-laki berpakaian Romawi kuno…itulah pakaian khas gladiator…Roh mereka yang penasaran suka menampakkan diri di depan turis atau penjaga bangunan, lantas menghilang begitu saja di tengah kegelapan malam. Hiiii…

Banyak  Jebakan
            Oh ya, buat keamanan, bangunan ini memiliki terowongan yang menghubungkan dua ruang di bawah tanah. Gunanya buat tempat tahanan, gladiator atau binatang buas yang akan berlaga. Beberapa pintu dan jalan penuh jebakan juga dibuat, agar mereka tidak bisa melarikan diri. Sebaliknya juga tidak ada binatang buas yang belum disiapkan buat pertandingan, masuk.
Sebagian masyarakat, bisa menikmati tontonan mengerikan ini, hingga tahun 217, karena bangunan rusak disambar petir. Pertarungan antar gladiator kembali digelar tahun 238, namun akhirnya dihentikan, lantas dialihfungsikan sebagai tempat penyimpanan berbagai jenis hewan. Sayang sekali, tahun 442 dan 508, gempa dahsyat menyebatkan bangunan rusak parah. Bahkan menyusul gempa berikutnya, tahun 847 dan 1349, sampai akhirnya Colosseum digunakan hanya sebagai benteng. Batu marmer yang digunakan buat melapisi bagian dalam gedung, banyak diambil buat konstruksi bangunan St. Peter’s Basilica, sebuah gereja di Roma.
Malang benar, Colosseum yang makin tidak terawat. Untung, Paus Benediktus XIV menghentikan aksi orang-orang yang mengambil marmer di sini. Ketika demonstran di Italia minta hukuman mati dihapuskan, mereka menggunakan tempat di depan bangunan ini. Sebagai simbol protes mereka menentang kapitalis, warna cat Colosseum yang semula putih menjadi emas. Lilin dan lampu neon pun digunakan sebagai alat penerangan, sehingga bangunan makin cantik dan megah.

Perbedaan Kasta
            Nggak jauh berbeda dengan kita nonton di sebuah gedung pertunjukkan. Pasti ada kelas VVIP, VIP, tribune atau festival. Bila posisi duduk kita ditentukan dengan harga tiket, beda dengan di Colosseum ketika masih digunakan buat pertandingan antara hidup dan mati. Tempat duduk penonton, ditentukan berdasarkan strata sosial orang  tersebut.
Bangunan setinggi 48 m dengan panjang 188 m, lebar 156 m dan luas 2,5 ha itu memiliki podium utama di bagian utara dan selatan, khusus buat Kaisar beserta keluarganya. Sebuah podium khusus digunakan buat senator. Uniknya mereka boleh membawa kursi sendiri. Batu-batu tempat mereka duduk ditandai dengan ukiran nama mereka masing-masing.
            Bagian yang punya sebutan maenianum primum digunakan buat bangsawan Roma. Lantas di level berikutnya, maenianum secundum yang dibagi tiga tingkatan. Khusus untuk orang kaya, rakyat jelata dan terakhir buat para wanita rendahan yang hanya bisa menonton sambil berdiri.
            Kini, bila ingin membuktikan kemegahan bangunan ini, kita bisa traveling ke Colosseum. Tapi hati-hati ya…jangan mencoba-coba berjalan sendiri, ketika hari sudah larut malam. Karena bila anda tidak bisa menemukan jalan pulang atau bertemu dengan “tamu” tak diundang, wah…tak ada yang bisa menolong. Pantas! Bangunan yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia ini juga masuk 10 besar tempat paling berhantu di dunia. Bbbr…(steph) 


GHOST SHIP


KISAH KAPAL-KAPAL BERHANTU
            Pernah melihat film Ghost Ship yang menceritakan roh penasaran yang menghantui sebuah kapal? Ternyata, bukan hanya cerita dalam film. Hilangnya penumpang, beberapa kali penampakan serta suara-suara aneh yang sering muncul, membuat Queen Mary dan Mary Celeste menyisakan misteri.

QUEEN MARY
Hantu Kapal Mewah
            Ingat cerita Titanic, kapal pesiar mewah yang tenggelam?  Queen Mary yang semula kapal, kini dijadikan hotel terapung dengan fasilitas mewah, bahkan dikatakan seperti istana Buckingham. But, jangan senang-senang dulu, karena beberapa saksi mengatakan sering ada penampakan dan suara-suara aneh. Hiiiii!!!
            Hasil karya John Brown & Company Shipbuilding yang mulai dibuat Desember 1930 di River Clyde Scotlandia ini, awalnya memiliki nama Queen Mary, usulan dari King George V. Namun karena nama itu sudah ada yang menggunakan, ketika Curnard White Star  dari Inggris mengambil alih kepemilikan kapal ini berubah nama menjadi TS Queen Mary II. Tahun 1934, namanya kembali diganti, RMS (Royal Mail Ship) Queen Mary. 
            Proyek spektakuler! Boleh dibilang seperti itu, karena kapal yang dilaunching 26 September 1934 itu membutuhkan waktu penyempurnaan selama 3,5 tahun dengan biaya 3,5 juta poundsterling. Desain interior kapal dikerjakan oleh Bromsgrove. Sangat mewah dan berkelas. Ada ruang casino, bar, restoran, kamar tidur dengan standar hotel bintang lima, semuanya dengan dukungan perabot mahal dan indah.
            Ketika kemampuan mesinnya tidak layak jalan lagi, RMS Queen Mary dialihfungsikan menjadi museum, restoran dan hotel terapung di Long Beach California. Lantas,  RMS Queen Mary 2 yang merupakan penyempurnaan dari QM dibuat di Perancis tahun 2001, selama 3 tahun dengan desain yang mengingatkan kita pada RMS Titanic. Kapal yang memiliki julukan terbesar dan mewah dari Britania Raya. Kapasitasnya 2.000 lebih penumpang dengan bobot 8.400 ton.
            Petualangan pertama kapal mewah ini 12 Januari 2004. Rute awal dari Southampton, Britania Raya ke Florida, Amerika dengan membawa 2.620 penumpang. Kapten Ronald Warwick yang pernah menjadi kapten kapal RMS Queen Elizabeth 2, sebagai komandonya.
             Sebuah kebanggaan, bila kita bisa merasakan pelayanan mewah kapal ini karena penumpangnya bukan orang-orang penting. Ketika Olimpiade 2004 di Yunani, Queen Mary 2 berlauar dari Athena ke Piraeus membawa perdana menteri Britania Raya, Tony Blair, mantan presiden Perancis Jacques Chirac dan mantan presiden Amerika George Herbert Walker Bush.
            Sayang ketika hendak berlayar ke Amerika Selatan melewati Terusan Panama, Januari 2006, kapal mengalami kerusakan. Baling-balik menabrak pembatas terusan, karena kapal terlalu besar. Rencana terus berlayar ke Rio de Janeiro, Brazil pun dibatalkan. Beberapa bagian harus mengalami perbaikan di Hamburg Jerman, November 2006. 
            QM2 mulai keliling dunia 10 Januari 2007, hingga akhirnya kapal satu-satunya yang melayani operasional penumpang ke seluruh dunia ini, pensiun November 2008. Kapal akan dialihfungsikan menjadi hotel terapung mewah di Dubai, Arab. Mmm…boleh juga, kita mencoba menikmati fasilitas di sana.
Kabarnya, desainnya mewah seperti Istana Buckingham atau lengkap seperti airbus A380. Kamar-kamarnya suite room, ada kolam renang, tempat bermain anak, planetarium, wow! Pantas, QM2 sampai dibahas di National Geographic Channel Juli 2007. Bila suka koleksi barang unik, replikanya juga ada lho dengan skala 1/400, 1/600 dan 1/1200 dari plastik yang bisa digerakkan dengan remote. Barang-barang itu dirilis Oktober 2008.

PENAMPAKAN
            Tak ada asap, bila tak ada api. Beberapa kali awak kapal mengalami kecelakaan di QM kapal mewah yang telah dijadikan hotel terapung ini. Kabarnya, beberapa ruangan berhantu. Sebuah sumber terpercaya sering mendengar suara bayi menangis di ruang menyusui atau nursery room, kadang-kadang suara anak kecil mengaduh di ruang bermain atau suara air yang terpercik di kolam renang. Tahun 1977, John Peder seorang teknisi dan Jackie Korin penumpang kapal, mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat ini. Percaya atau tidak, ada yang mengatakan hantu mereka suka menampakkan diri. 
            Beberapa paranormal sudah melakukan penyelidikan. Hasil investigasi mereka dipublikasikan di Beyond Investigation Magazine dan program televisi seperti: Ghost Hunters  dan The Outsiders. Ternyata, perkembangan terakhir menunjukkan, penampakan juga sering ditemui di QM2 yang awalnya menganggap cerita hantu itu sebagai bagian dari entertain pihak managemen buat turis yang menginap di sana. Makanya, siapa suruh memancing kemarahan makhluk yang ada di dunia lain?

MARY CELESTE
Penumpang Lenyap
            Seperti cerita dalam film misteri saja, sebuah kapal tiba-tiba dikabarkan menghilang ketika sedang melintasi laut Atlantik. Ketika ditemukan, kapal utuh, tapi seluruh penumpangnya hilang. Apa yang terjadi dengan mereka?
            Kapal yang dirancang oleh Joshua Dewis dan William Hendry Bigalow tahun 1861 ini awalnya diberi nama Amazon, ketika mulai pelayarannya di Pulau Spencer, Nova Scotia dengan nahkoda  Robert McLellan, putra dari salah satu pemilik saham Mary Celeste. Kapten ini hanya “bertahan” sembilan hari. Beliau meninggal, karena sakit radang paru-paru atau pneumonia. Penggantinya, John Nutting Parker juga tidak lama masa “jabatan”-nya, karena tewas kena ledakan saat kapal diperbaiki.
            Kapal yang panjangnya 103 kaki dengan berat 280 ton ini, ketika belum berganti nama selama 10 tahun masa pelayarannya sudah beberapa kali mengalami kecelakaan. Akhirnya, kapal dilelang di New York, Amerika. Mary Celeste, nama baru kapal senilai 3000 dollar AS ini, memperoleh nahkoda baru Benjamin Briggs.
            Cuaca sangat bagus, ketika Briggs mengemudikan kapal ini dari New York, 7 November 1872, bersama istri, anak perempuan dan delapan awak kapal. Tujuannya Genoa, Italia. Kapal yang membawa bahan mentah alkohol 700 barel ini, ternyata tidak pernah sampai ke tujuan alias lenyap tanpa jejak! Jelang akhir tahun, ada yang melaporkan keberadaan kapal ini di Selat Gibraltar. Anehnya kondisi kapal baik-baik saja, tidak ada tanda kerusakan atau jasad penumpangnya. Lantas, apa yang membuat kapal berubah arah?
            Misteri Mary Celeste belum ada yang bisa menjawabnya. Apalagi ketika awal 1873 ditemukan dua sekoci di Spanyol yang berisi enam mayat dengan bendera Amerika di dalamnya. Diduga, mereka awak Mary Celeste. Namun sampai kisah kapal ini dibukukan dan dibuat film dalam berbagai versi, tidak ada yang tahu penyebab kematian mereka. (steph)

Jumat, 12 November 2010

SERIAL KILLER


PEMBUNUH  SERIAL LEGENDARIS
POPULARITASNYA SEPERTI SELEBRITIS

Karier kejahatan serial killer ini melegenda, bahkan ada yang sampai dibukukan dan diangkat ke layar lebar. Seberapa populer mereka dibanding selebritis?

BONNIE & CLYDE
PASANGAN PERAMPOK LEGENDARIS
Pasangan romantis seperti Romeo & Juliet ini merampok, membunuh, mencuri dan mati,  bersama. Mobil, foto dan senjata mereka dimuseumkan, buat mengabadikan sepak terjang mereka. Sebenarnya, siapa Bonnie & Clyde?
            Bonnie Elizabeth Parker kelahiran Texas Amerika, 1 Oktober 1910, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Charles Parker dan Emma ini tinggal bersama sang ibu di Cement City, Dallas. Sang ayah meninggal dunia, ketika Bonnie masih berumur 4 tahun. Meski sang ibu hanya seorang pekerja pabrik garmen, dia selalu menonjol di sekolah, karena nilai-nilainya tinggi. Salah satu kehebatannya, menulis puisi. Karyanya kini bisa dilihat di buku The story of Suicide Sal dan The Trail’s End.
            Sayang sekali, kecerdasannya tidak dimaksimalkan. Ketika Bonnie jatuh cinta dengan teman sekelasnya Roy Thornton, dia memilih menikah 25 September 1926. Bangku sekolah pun dia tinggalkan. Ironisnya, usia perkawinannya pun tidak lama. Hanya tiga tahun. Pasangan ini memilih berpisah, meski tidak pernah mendaftarkan perceraian mereka secara resmi. Ketika Roy mendengar  Bonnie tewas dalam penggerebekan yang dilakukan polisi, dia sempat berkomentar, “Dia memang lebih baik mati, tertembak, daripada harus ditangkap polisi…”
            Memang, kematian wanita ini menghebohkan, sampai menjadi headline beberapa surat kabar. Salah satunya penulis Jimmy Fowler yang membuat ulasan di Dallas Observer tahun 1999. Wartawan ini mengatakan, Bonnie yang mati muda ini meski terkenal sebagai perampok dan pembunuh, dia bukan pembunuh berdarah dingin. Karena masa kecilnya dia bocah cerdas yang suka menulis puisi, jago pidato dan aktris cilik. Salah satu buktunya, perempuan ini pernah ikut pementasan drama. Perannya sebagai Shirley Temple, artis cilik legendaris.

CINTA MATI
            Sebenarnya, siapa laki-laki yang mampu mengubah hidup seorang Bonnie? Ya, Clyde Chestnut Barrow yang lahir di sebelah selatan kota Dallas. Anak kelima dari tujuh bersaudara ini lahir dalam kesederhanaan. Keluarga petani. Kehidupan yang keras, membuatnya terbiasa keluar masuk penjara. Pertama dia berkenalan dengan jeruji besi, saat Clyde terlambat mengembalikan mobil sewaan tahun 1926.
Bukannya jera, setahun kemudian, dia kembali ditangkap bersama saudaranya Marvin Barrow karena mencuri. Sebelum dia memperoleh pekerjaan formal yang jelas, Clyde punya sederet catatan kejahatan di kepolisian. Pencurian mobil, perampokan departement store, sampai pemerasan. Karena rekor kejahatannya, dia sempat dimasukkan dalam Eastham Prison Farm tahun 1930.
Kariernya sebagai narapidana, membuat laki-laki ini semakin fokus dengan profesinya sebagai perampok supermarket, pom bensin, sampai bank. Sedikitnya ada 15 bank sudah dibobolnya, hingga genknya dikenal dengan julukan the Barrow Gang.
Bonnie sebenarnya tidak begitu akrab dengan kekerasan, namun pertemuannya dengan Clyde di rumah salah satu sahabat mereka, mengubahnya menjadi wanita yang keras. Bonnie pun bergabung dalam genk Barrow. Sejumlah media setempat mengabarkan, keikutsertaan wanita ini karena dia sudah dimabuk cinta. Nggak heran, pasangan Bonnie dan Clyde dikenal sebagai pasangan kriminal yang selalu kompak melakukan berbagai tindak kejahatan di mana pun berada. Mmm…mirip Romeo dan Juliet.
Rekor kejahatan mereka selain merampok, memeras, membunuh, juga mencuri dalam skala besar. Uniknya dalam setiap melakukan kejahatan, mereka selalu membawa kamera, lantas berpose di depan korban-korban mereka atau barang jarahan yang mereka peroleh.
Tragis. Kejahatan yang mereka lakukan berdua, akhirnya dapat dihentikan. Lewat pengejaran yang panjang, empat polisi Texas dan dua polisi dari Louisiana berhasil menembak mati mereka, tepat 23 Mei 1934, saat mereka disergap di Bienville Parish Louisiana.

SELEBRITIS 
            Kematian mereka ternyata tidak membuat “popularitas” mereka sebagai kriminal kelas dunia. Buktinya, kisah hidup mereka malah diangkat ke layar lebar. Apalagi setelah polisi yang menggeledah kediaman mereka menemukan sekumpulan puisi yang ditulis Bonnie, lantas foto-foto mereka berdua yang berpose dengan senjata yang biasa mereka gunakan saat melakukan kejahatan.
            Film yang mengangkat kisah mereka dibuat tahun 1937, tiga tahun setelah kematian Bonnie dan Clyde. Besutan sutradara Fritz Lang ini judulnya You Only Live Once. Sutradara William Witney pun menyusul tahun 1958 dengan filmnya berjudul The Bonnie Parker Story. Sepuluh tahun kemudian, dua tokoh senior Warren Beatty dan Faye Dunaway memerankan tokoh Bonnie and Clyde di film besutan sutradara Arthur Penn. Stasiun televisi pun tidak mau kalah, ketika tahun 1992 mengangkat kisah nyata pasangan ini di film Bonnie & Clyde: The True Story.  Sungguh, luar biasa. Kriminal kambuhan yang menjadi selebritis, karena kisahnya yang dibukukan, diangkat pula ke layar lebar. 

JESSE HARDING POMEROY
MONSTER CILIK
            Hati-hati! Jangan terkecoh dengan tatapan polos bocah berusia 14 tahun ini. Korbannya, tewas mengenaskan dengan luka menganga di tenggorokan. Seorang balita juga ditemukan, tubuhnya dimutilasi. Hasil penyelidikan, Jesse hanya ingin menyaksikan orang-orang tak berdosa itu meregang nyawa di depan matanya. Sungguh, pembunuh berantai yang berdarah dingin.
            Cowok kelahiran Charlestown, Massachusetts, 29 November 1859 ini, tercatat sebagai pembunuh tingkat satu termuda di Massachusetts. Putra pasangan Charles dan Ruthann Pomeroy ini, korban keluarga broken home. Dia tinggal bersama sang ibu yang menjadi penjahir dan kakak laki-laki satu-satunya yang pekerjaannya menjual surat kabar. Kenakalannya menjadi-jadi, bahkan menjurus tindak kriminal. Bayangkan, tahun 1871 ketika umurnya baru 12 tahun, dia sudah terlibat kekerasan dengan menyerang anak-anak yang lebih tua usianya dari dia. Masalahnya sepele. Perebutan wilayah kekuasaan! Sayang, karena dianggap masih anak-anak, polisi tidak menangkapnya.
             Sang ibu pun memutuskan, mengajak dua putranya pindah ke South Boston. Ternyata, kenakalannya berlanjut. Pomeroy terbukti menyerang beberapa bocah laki-laki. Korban-korbannya ditusuk di bagian tenggorokan. Seramnya, dia puas menyaksikan korban-korbannya menggelepar kesakitan. Kali ini, Pomeroy tidak bisa mengelak dari polisi. Pengadilan pun memutuskan, dia bersalah. Cowok berhati dingin ini direhabilitasi, masuk the Lyman School for Boys di Westborough, Massachusetts. The Boston Globe yang mengangkat kisah hidup monster cilik ini mengatakan, anak laki-laki ini mengalami gangguan mental.  
            Gangguan mental? Ya. Kejahatannya tidak sekedar menyerang anak-anak di sekitarnya, dia bahkan bisa dengan tanpa perasaan memotong-motong korbannya!  Fakta itu terbongkar, ketika Maret 1874. Katie Curran, anak perempuan berusia 10 tahun yang tinggal di South Boston dikabarkan hilang, lantas menyusul kabar ditemukannya jenasah  Horace Millen yang baru berumur empat tahun dengan keadaan mengenaskan di Dorchester Bay. Tubuhnya dimutilasi! Detektif yang bertugas, sudah mencurigai gerak-gerik Pomeroy. Benar saja, tubuh Katie ditemukan di basement tempat toko pakaian ibu Pomeroy.
            Pomeroy pun mengakui, pembunuhan keji terhadap dua bocah itu dia yang melakukannya. Kasusnya disidangkan di the Massachusetts Supreme Judicial Curt, Boston, 10 Desember 1874. Awalnya dia memperoleh keringanan, namun ketika jaksa penuntut umum minta naik banding, Februari 1875, Pomeroy diputuskan bersalah dan dihukum gantung.
            Bocah laki-laki ini ternyata masih beruntung. Gubernur setempat menolak menandatangani surat eksekusi untuk menggantung Pomeroy. Lewat voting, akhirnya Pomeroy
dipindahkan dari penjara the Suffolk County ke the State Prison di Charlestown. Kali ini dia tidak bisa menjagal manusia laki, karena hidupnya diisolasi dari dunia luar.

JACK THE RIPPER
SANG PENCABIK
            Pembunuh misterius yang biasa melakukan serangkaian pembunuhan dengan memutilasi korbannya di abad 19 ini, popularitasnya tidak kalah dengan selebriti dunia. Nama Jack The Ripper melegenda, hingga novel dan filmnya pun dibuat dalam beberapa versi.
            Masyarakat yang tinggal di distrik East End London 31 Agustus 1888 silam gempar, ketika lewat tengah malam di daerah Whitechapel ditemukan sejumlah wanita tuna susila terbunuh dengan kondisi mengenaskan. Leher korban terpotong. Sang pencabik ini juga memotong-motong bagian tubuh lainnya.   Pola kejahatan Jack sangat rapi, sampai-sampai tidak ada satu bukti pun yang bisa membantu polisi menemukan pelakunya.
            Ahli forensik dan polisi berspekulasi, jika Jack sebenarnya seorang dokter atau seseorang yang mempunyai spesialisasi bedah. Tanda-tanda ini dapat diperhatikan dari sayatan yang begitu rapi di tubuh korban. Sayang  polisi tidak mampu membawa bukti yang menjelaskan siapa sebenarnya pembunuh berdarah dingin ini. Kabar angin mengatakan, pembunuh ini berhasil melarikan diri, menyeberang Laut Atlantik, lantas tinggal di Amerika Serikat. (steph)

ELIZABETH BATHORY
DRACULA WANITA

            Wanita yang haus darah! Julukan seram buat putri pasangan bangsawan Hungaria, George Bathory dan Anna Bathory yang lahir di Hungaria, 17 Agustus 1560.  Masa kecilnya dia habiskan di Ecsed Castle.  Bocah cerdas, julukan buat Elizabeth waktu itu. Karena dia juga menguasai tiga bahasa sekaligus, Latin, Jerman dan Polandia. Dia juga sangat menonjol dalam pelajaran ilmu alam dan astronomi.  
            Sungguh, tidak terlintas dalam benak siapa pun yang mengenalnya, kalau dia akan menjadi wanita yang haus darah. Ketika menikah dengan Count Ferenc Nadasdy, 8 Mei 1575 di Varanno,  dia pindah ke kastil Csejte yang dikelilingi oleh pohon-pohon agricultural dan pedesaan. Eksotis sekali, lokasinya. Ironis sekali. Kastil indah, materi berlimpah, namun sang suami jarang menemani karena sering berada di medan perang.
Gara-gara sering merasa kesepian, Elizabeth sering selingkuh. Dia bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya, namun akhirnya kembali lagi ke pangkuan Ferenc. Parahnya, tidak hanya dengan lawan jenis dia selingkuh, Elizabeth bahkan diam-diam berhubungan dengan bibinya, Countess Klara Bathory sampai-sampai mengikuti ajaran satanisme alias pengikut setan.
Parah. Bukan hanya bibi Klara yang membuat Elizabeth menggila. Bersama pelayan kepercayaannya bernama Dorothea Szentes, suter Iloona Joo, Anna Darvila yang juga kekasih gelap Elizabeth dan Johaness Ujvari, wanita ini mengubah kastil Csejthe menjadi tempat pembantaian. Semua perempuan desa yang bekerja di kastilnya, tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun. Pernah, ada seorang pelayan wanita yang menyisir rambutnya terlalu keras, dia langsung memerintahkan anak buahnya memotong urat nadi pelayan itu, lantas mengikatnya di kursi, hingga mati perlahan-lahan karena kehabisan darah.
Aksi Elizabeth makin menjadi, ketika tahun 1600 suaminya meninggal dunia. Dia menjadi wanita yang sangat memuja kecantikan. Karena ajaran sesat, dia percaya darah perempuan muda bisa membuat kulit seseorang halus. Perempuan-perempuan dari desa di sekitar kastil pun dikorbankan. Darah mereka digunakan untuk “perawatan” kulit sang pembunuh berdarah dingin ini.
Nggak cukup darah perempuan biasa, Elizabeth beralih memilih mengorbankan perempuan-perempuan dari kaum bangsawan. Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti jatuh juga. Aksi brutal yang diam-diam dilakukan wanita ini tercium juga. Gara-gara banyak gadis bangsawan hilang. Sepupu Elizabeth bersama pasukannya menyerbu kastil ini, 30 Desember 1610.
Astaga! Belasan perempuan ditemukan mati kehabisan darah. Ada yang tergeletak di kamar, meja makan, bahkan di lantai bawah tanah, ada 50 mayat hampir busuk. Bagian lain dari kastil ini juga ada ruang tahanan yang isinya puluhan perempuan yang tengah menanti dikorbankan. Benar-benar Elizabeth ini seperti orang yang tidak lagi punya akal sehat.
Pengadilan tahun 1611 memutuskan menghukum mati 4 pelayan andalannya, serta mengurung Elizabeth di kastil Csejthe seumur hidup. Namun semua pintu dan jendela kastil ditutup dengan tembok, hanya disisakan sedikit lubang buat tempat masuk makanan dan minuman saja. Empat tahun saja, Elizabeth bisa bertahan. Dia meninggal dalam usia 54 tahun. Sungguh menyedihkan, kematian wanita yang kakek buyutnya adalah Prince Stephen Bathory yang memimpin pasukan Vlad Darcul. Karena Vlad Darcul  pemilik julukan vampire tidak pernah benar-benar menggunakan darah manusia, namun julukan itu lebih tepat buat Elizabeth.
(steph)