Rabu, 21 September 2011

etika situs pertemanan



             Hampir menjadi rutinitas, refleks begitu colok modem, buka handphone atau laptop situs yang saya buka twitter… not just because pengen eksis atau pengangguran yang cari2 kesibukan. But setidaknya gw tahu, apa yang tengah terjadi di “luar” sana. Selain update berita, bisa lewat situs online atau televisi, gw juga bisa dapatkan dalam hitungan detik di jaringan sosial media ini. Inget, waktu tsunami menyapu sebagian Jepang, gw tahu duluan lewat twitter. Soalnya lagi mobile, nggak bawa laptop, nggak buka televisi… Buat menghindari kawasan macet, hindari tawuran, demo, gw juga bisa deteksi. Nggak hanya itu saja, kabar tokoh atau kawan kita sedang mengalami musibah, atau sebaliknya… Audisi, lowongan, launching buku, album, etc… Hanya dalam hitungan detik!
            Dahsyat banget, memang efeknya. Pagi-pagi bisa nongkrong depan televisi, nungguin my idol, karena tahu lewat kabar internet. Ngucapin selamat ultah, berkabung, married, lahiran pun…just lewat twitt. Sampai-sampai gw mikir, jangan-jangan ntar orang kasih undangan hajatan pun announce di internet.
            But.. lagi-lagi namanya keterbukaan. Terbuka informasi, teknologi, dan…terbuka juga buat ekspresikan sesuatu. Mau bilang suka, benci, sebel, cinta…bebas. Hanya, berpikir nggak ya: gimana kita bicara, nunjukin seperti apa kita? Bukan pengen bikin pencitraan, tapi bicara di jejaring sosial, entah twitter, facebook, mindtalk, blog…tetap musti mempertimbangkan attitude. Kedua, dampak… Seperti twitt dari seorang siswa ttg kasus pemukulan wartawan, kabar hoax meninggalnya seseorang padahal dia masih segar bugar.
So, andai bisa manfaatkan maksimal jejaring sosial, wuiihh…nggak ada lagi istilah ketinggalan kabar. Sebaliknya, kita punya masalah, pengen nanya kondisi jalanan, mencari teman yg lost contact, etc juga bisa share di account pribadi. So, teknologi memang untuk “memudah”kan, bukan untuk membuat orang di sekitar kita tidak nyaman. Peace! (saya posting juga di mindtalk/ft:berbagai sumber)

Tidak ada komentar: