Senin, 14 Maret 2011

si CENAT CENUT...


            Gila bener fenomena si cenat-cenut ini. Boyband yang namain dirinya Sm*sh (baca: smash), hanya dalam tempo sesingkat-singkatnya ngebabat semua acara tv. Nggak hanya acara musik, talk show, sinetron, sampai iklan…diborong semua. Bahkan sejumlah pelawak, antara lain: Nunung, Azis Gagap, Sule, Parto,  bikin tandingan, Sm#sh (baca: smosh). Dashyat banget kan? Konon kemunculan mereka dikaitkan dengan happeningnya Suju, boyband asal Korea. Gw lihat-lihat lagi… dimana miripnya ya?
Ft:  Suju asal Korea
            Ngomongin mereka, gw jadi inget Cool Colors, Male Voice, ME, Coboy, dan FBI… Gila banget,  jangan ditanya soal booming atau tidaknya mereka. Sebut saja Cool Colors yang lahir sekitar tahun 1989. Awalnya mereka beranggotakan Teuku Ryan, Surya Saputra dan Ari Sihasale, lantas Teuku Ryan digantikan oleh Ari Wibowo plus Johandi Yahya. Mmm, gokil! Ya, secara packaging mereka sudah ngejual banget. Era ’90-an memang eranya cowok-cowok macho, ganteng ini… Untung dua kali, secara musikalitas mereka diback up oleh Johandi yang kala itu, aktif mencipta dan mendirect lagu sendiri. Vokal cowok berambut gondrong (waktu itu!) ini, juga tidak disangsikan. Dia pernah ikutan Asia Bagus….(yah, anak-anak tempo dulu tahu ajang kompetisi ini…)

            Packaging bagus ditambah penanganan lagu, musik, serius hasilnya memang luar biasa. Beberapa waktu lamanya, Cool Colors bertahan di industri musik Indonesia. Tiap mereka show, datang ke daerah, fans berjubel. Screaming nggak bisa dibendung…Nyaris sama dengan male Voice dan ME yang rata-rata punya background vokal kuat. Sedangkan Coboy yang beranggotakan  Coverboy jebolan Majalah Mode (Ponco, Ali, Gilbert,  Fery), sepertinya bisa disejajarkan dengan FBI yang personelnya Coverboy Majalah Aneka Yess! (Roy Djordy, Arya Weda, Indra Bekti).  Meski urusan mental, Coboy lebih lama bertahan…FBI hanya satu album, lantas bubar.
            Lepas dari fenomena cenat cenut, mustinya kalau mau diseriusin kita pun boleh bangga punya boyband. Tapi ya itulah…ngeluarin album, produk…musti bisa dipertanggungjawabkan. Bukan masalah packaging saja, tetapi soal standart vokal, materi lagu, ciri khas, kesolidan group, etc… Sehingga, sebuah boyband tidak hanya booming untuk sesaat saja, lantas hilang…tetapi mereka juga punya kualitas. Kualitas seorang bintang… (Ft: berbagai sumber)

Tidak ada komentar: