Kamis, 18 Agustus 2011

freedom


            
            Tuh, bener kan? Mirip sinetron stripping, ceritanya tergantung skenario dan bisa berubah sewaktu-waktu. Bedanya kalau sinetron mengandalkan rating dan iklan, kasus  koruptor kelas berat ini  bergantung pada “efek” yang ditimbulkan.  Boleh saja, penonton kecewa. Udah nungguin lama, gimana  bapak muda ini bisa pulang ke tanah air, eh..ujung-ujungnya dia bungkam seribu bahasa. Alasannya, keamanan keluarga.
            Memang sih, gw bukan politisi yang ngerti dibalik kasus A, ada cerita B, but sebagai ‘penonton’ bosan juga, tiap hari dijejalin kabar soal kasusnya. Hitung saja, berapa minggu, berapa bulan…setiap hari, setiap breaking news, trending topic-nya nyaris sama.
            Ketimbang bingung, nggak ngerti mau dibawa kemana ceritanya or endingnya, gw lebih memilih ganti channel, musik. Setidaknya bisa ngademin hati, denger karya musisi kita…makin beragam. Walaupun masih demam boyband/girlband, but banyak tuh lagu baru dari musisi lawas or gress yang bisa didengerin. Kebetulan, gw lagi suka banget Indahnya Cinta- Nidji, Pemimpin dari Surga atau Sahabat-nya Gigi dan Tendangan Langit-Coklat. Lagu lawas, Hari Bersamamu-nya Sheila On7 juga gokil tuh, kata-katanya…
            Dua hari setelah perayaan kemerdekaan RI yang ke 66, arti “merdeka”, bebas berpendapat, jujur dalam berekspresi, mungkin belum sepenuhnya bisa kita rasakan. Apalagi kalau nyangkut, soal politik. Belibet deh. Tapi gw percaya kok, musisi, seniman Indonesia lebih jujur, mereka bisa ekspresikan yang mereka rasa lewat karya-karya mereka. Seperti lagu yang sedang gw dengerin sekarang… Garuda di dadaku, garuda kebanggaanku. Ku yakin hari ini pasti menang….. (saya posting juga di acc Mintalk,Ft: berbagai sumber)

Tidak ada komentar: