Minggu, 08 Mei 2011

OLD MELBOURNE GAOL


              Bayangan orang tewas digantung saja, sudah seram. Apalagi tempat yang biasa digunakan sebagai rumah tahanan ini biasa mengeksekusi tahanan di tiang gantungan. Konon pembunuh serial legendaris yang diduga Jack the Ripper pun tewas mengenaskan di sini. Beruntung sekali, saya bisa berkunjung ke sana…

            Dingin. Entah mengapa, bulu roma saya langsung berdiri begitu masuk ke bekas rumah tahanan yang  lokasinya ada di Russel Street, Melbourne ini. Aroma tanah lembab, menusuk indra penciuman. Jantung berdetak cepat, ketika tangan saya meraba dinding-dinding bata, pintu bergerendel dari kayu dan besi setengah berkarat yang dibiarkan sesuai aslinya. Kengerian dan kebekuan itu, benar-benar terasa sejak awal kita melangkahkan kaki ke dalam bangunan yang mulai dibuka 1 Januari 1845 dan kini beralih fungsi menjadi museum itu.
            Old Melbourne Gaol kelihatannya memang seperti rutan biasa. Hanya dua lantai, sederhana. Tapi jangan salah, begitu masuk ke lantai dasar saya bisa merasakan kengerian masih menghantui siapa pun yang datang. Kanan kiri kita, sel-sel berisi dipan kayu yang sangat sempit. Sekitar dua kali dua meter. Konon, penjahat kambuhan harus melakukan aktivitas sehari-harinya di sel mereka masing-masing, termasuk keperluan pribadi seperti buang air. Hihhh!
            Pantas… mereka banyak yang stress. Nggak jarang, mereka yang melawan atau berbuat kesalahan selama dalam sel, memperoleh hukuman ekstra. Saya bisa melihat, kengerian itu makin terasa ketika menginjakkan ke lantai dua. Selain sel di kanan kiri jalan, sudut bangunan terdapat tempat untuk menyiksa dan menghukum gantung tahanan. Banyak pembunuh dan perampok kambuhan, dihukum gantung di tempat ini. Tiang gantungan yang terbuat dari kayu jati sederhana dengan talinya, masih ada lengkap… Bbbrr, buru-buru langkah saya percepat. Berusaha mengejar rombongan tour yang ada di depan sana…Nggak, nggak boleh sampai tertinggal sendiri.
Perasaan gamang, campur was-was membuat saya merasa ada yang mengamati gerak gerik rombongan kami sejak masuk tadi. Gemerincing gerendel pintu yang terbuat dari besi, ketika coba dibuka oleh salah satu anggota rombongan, membuat hati semakin giris. Astaga… jantung rasanya mau copot. Tiba-tiba muncul seorang laki-laki, jangkung dan kekar muncul di depan kami. Wajahnya tidak bisa dikenali karena mengenakan baju dan penutup kepala yang terbuat dari kulit.
“Hannnn…Hanntuuuu!” teriak Anna, salah satu sahabat saya. Kaki kami bergetar, hebat. Ingin berlari keluar, tapi rasanya kaki ini dibebani oleh puluhan ton baja. Berat!
 Laki-laki itu maju selangkah ke depan, lantas membuka topengnya. Ampun! Dia tour guide kami. Dasar!
Usut punya usut, kostum yang beliau kenakan sebenarnya replika dari kostum yang biasa digunakan Ned Kelly, seorang penjahat legendaris dari Australia yang dihukum mati di Melbourne Gaol. Konon saking legendaris “karya” Ned Kelly, kisah hidupnya sampai diangkat ke layar lebar. Nggak hanya Ned Kelly, pembunuh serial Frederick Bailey Deeming juga dihukum gantung di sini. Total ada 135 orang digantung di Melbourne Gaol.Tahanan pertama yang digantung Elizabeth Scott, seorang wanita asal Victoria. Dia dieksekusi 11 November 1863. Orang terakhir yang digantung di Melbourne Gaol, Angus Murray tahun 1924, bertepatan dengan ditutupnya penjara ini. Seremnya lagi, tubuh tahanan yang dihukum gantung dimakamkan tanpa kepala, karena kepala-kepala itu digunakan untuk bahan praktek mahasiswa kedokteran yang belajar tentang phrenological. 
Sebelum Perang Dunia II, penjara ini sempat ditutup tahun 1924. Lantas pemerintah setempat mengubah fungsinya menjadi museum yang sekarang kami kunjungi. Mereka ingin menunjukkan data siapa saja tahanan kelas berat penghuni Melbourne Gaol, termasuk kapan dan bagaimana proses eksekusi mereka berlangsung.
Mengingat banyaknya jumlah orang yang meninggal, penasaran, beberapa paranormal memastikan museum ini masih dijadikan “tempat tinggal” mereka yang rohnya masih bergentayangan. Banyak kejadian di luar akal sehat sering ditemui di tempat ini oleh para petugas jaga atau peserta tour yang “beruntung”. Mereka sering mendengar suara-suara aneh di sekitar sel, seperti rintih kesakitan, tangis putus asa dan teriakan orang sedang marah.
 Kostum replika Ned Kelly bisa dicobain lho...

KORBAN MELBOURNE GAOL
Edward Kelly
            Pembunuh berdarah dingin keturunan Irlandia yang lahir Juni 1855 ini, sebenarnya dianggap pahlawan rakyat kecil ketika terjadi perang melawan penjajah. Saat Ned Kelly panggilan cowok ini masih sangat belia, dia sudah terlibat bentrok dengan polisi Victoria tahun 1878. Tawuran itu menyebabkan Kelly dan genknya dicap sebagai pemberontak.  Puncaknya ketika pecah kerusuhan di Genrowan, 28 Juni 1880. Kelly yang suka mengenakan baju terbuat dari kulit dan metal lengkap dengan penutup kepala itu pun tertangkap dan langsung dijebloskan ke penjara. November 1880, Ned Kelly pun dihukum gantung di Old Melbourne Gaol. 

Colin Campbell Ross
            Pemilik sebuah bar ini divonis bersalah, karena telah memperkosa dan membunuh seorang bocah perempuan berusia 12 tahun, Alma Tirtschke Desember 1921. Kasusnya dikenal dengan nama the Gun Alley Murder. Jelas saja, pembunuhan keji itu membuat masyarakat setempat marah. Mereka mendesak kepolisian menghukum Campbell dengan hukuman mati. Benar saja…April 1922, tepatnya 115 hari setelah jenasah Alma ditemukan, Campbell dihukum gantung di Melbourne Gaol. Tragis…Kabarnya tali yang digunakan untuk menggantung, sudah terlalu tua. Laki-laki ini tidak langsung meninggal di tempat. Dia meregang nyawa, lebih dari empat puluh menit tergantung-gantung di tiang gantungan sebelum akhirnya benar-benar tewas. Sejak kejadian itu, tali gantungan diganti baru dan tali yang lama tidak pernah digunakan lagi.

Frederick Bailey Deeming
            Laki-laki kelahiran 30 Juli 1853 ini, sejak umur 16 tahun sudah terlibat berbagai tindak kejahatan, terutama mencuri dan penggelapan uang. Dia dianggap bertanggungjawab atas kematian istri pertamanya, Marie dan empat anaknya di Rainhill, Inggris 26 Juli 1891. Nggak hanya itu saja, Bailey juga membunuh istri keduanya Emily di Windsor, Melbourne 24 Desember 1891. Tiga bulan setelah kemudian jenasah beliau baru ditemukan. Bailey pun akhirnya dijatuhi hukuman gantung, Mei 1892. Jelang eksekusi, masyarakat yang marah dan menjuluki Bailey sebagai Jack the Ripper memadati jalanan di depan Melbourne Gaol untuk memastikan laki-laki ini benar-benar sudah tewas di tiang gantungan.  (big thanks to Aneka Yess! Magz yg membuat saya bisa ke Melbourne. I'll never forget it....)

Tidak ada komentar: