Pagi Indonesia…Seharusnya,
secangkir kopi plus jajanan pasar, kolaborasi sarapan sempurna. Masalahnya, dua
hari ini gigi saya protes. Gara-gara lubang kecil yang dianggap “kecil”,
akhirnya melebar hingga membuat gusi bengkak. My God… Saya paling malas ke
dokter. Apalagi dokter gigi! Selain alat-alatnya menurut saya “menyiksa”,
bayarnya juga mahal. Nggak cukup sekali datang, tuntas. Pasti diobati dulu’lah,
ditambal sementara’lah…what ever…
Heran. Semula,
lubang itu hanya sekecil jarum. Tetapi kini, masalah kecil itu menjadi masalah
sangat besar. Sangat mengganggu. Seluruh aktivitas saya, benar-benar terganggu.
Sama, ketika ibu jari saya suatu pagi tiba-tiba sakit di persendiannya. Untuk
ditekuk, sulit. Bahkan menekan keras sedikit saja, tidak bisa. Sampai-sampai
menyobek plastik, membuka tutup botol, harus dengan ibu jari kanan. Konyol…
Pakai HP buat sms, ym atau twitter pun, repot. Karena ibu jari kanan sulit
ditekuk buat memencet keypad. Ggrhhh… Hal yang saya anggap sepele, ternyata
bisa menjadi masalah besar.
Nyadar atau
nggak, keseharian saya (entah kamu…) sama. Suka menganggap sesuatu nggak
penting… Memandang segala sesuatunya gampang, sepele. Kenyataannya, satu bagian
cedera, semuanya terluka. Sakit gigi, gara-gara gigi berlubang..ah gampang.
Minum saja pereda sakit, ntar juga hilang. Bulan berikutnya, saya lupa kalau “bom
waktu” itu masih tertanam di mulut saya. Sewaktu-waktu bisa kambuh, bahkan
lebih parah…seperti sekarang. So, jangan
terlalu menggampangkan masalah.
1 komentar:
minum teh tawar, steph!
Posting Komentar