Rabu, 04 September 2013

Selamat Jalan, Prahara



Segelas kopi, musik dan laptop = me time. Satu yang masih membuat gw tertegun, berita meninggalnya Prahara Mahdisa.  Memang sih, belakangan kami nggak pernah ngobrol  atau ketemuan lagi. Sekedar say hai di twitter, sesekali. But, believe it or not, kami pernah begitu dekat.
                Waktu Prahara masuk karantina Coverboy 1999 di Aneka Yess! Magz, gw sudah bekerja di sana. Karena tugas, kami jadi sering jalan bareng keluar kota. 
Maklum, off air majalah remaja, banyak banget. Minggu ini di Surabaya, next di Denpasar, bulan depan di Medan, trus Makassar, Semarang, Yogyakarta, Ujung Pandang etc. Bayangin, asik!! Antuasias abg di tiap kota yang kami datangi, membuat kami lupa lelahnya ke sana. Apalagi kalo perginya satu team gede. Wartawan, fotografer, koreografer, dancer atau beberapa model, dan penanggungjawab project. Pasti ngakak terus sepanjang perjalanan.
                Prahara salah satu dari sekian banyak model yang selalu bikin acara “jalan-jalan” ini,  terasa hangat. Kocak, gokil, tapi juga kooperatif. Hal ini ternyata kebawa, ketika dia roadshow perorangan. Biasanya, roadshow ini hanya dua model dan satu wartawan. Tugas wartawan ngerangkep chaperon juga. Ngurusin scedulle di daerah, berhubungan dengan radio setempat, mall tempat meet and greet, bahkan sampai makan di mana. Ini nih, hebatnya Prahara. Gw akuin, dia nggak pernah bawel soal makanan. Mau di kota mana pun, bahkan kami pernah ke Pati dan Rembang, tuh kota masih 1,5 jam dari Semarang. Harus oper pakai mobil elep, eh.. asik-asik aja tuh!
                Kami pernah makan di tengah pematang sawah dengan nasi dipincuk daun atau menunggu bis datang di terminal yang hingar bingar. Kepeduliannya juga gede. Ngeliat kita bawa traveling bag misalnya, nggak usah nanya.. dia akan buru-buru nyamperin dan ngebawain. Istimewa? Yup. Karena nggak sedikit, rekannya sesama model seangkatannya yang sudah ngerasa artis. Sebodo teuing sama orang lain.  Dia juga bisa ngeliat situasi, gimana harusnya ngebawa diri. Pernah kami roadshow berdua. Pemilik radionya rajin bener, jam enam pagi udah digedor, buat ikutan ngebuka lomba jalan sehat. Haiyaaaa.. sambil setengah nguap, kami ngikik berdua di belakang.  
                Itulah, Prahara. Meski kariernya membaik, dari model biasa menjadi bintang sinetron, sampai casting director di sebuah PH besar, dia tetap  hangat dan humble. Selamat jalan, sahabat…

Tidak ada komentar: