Hari terakhir di tahun 2013
ditemani secangkir kopi, laptop dan hujan yang sepertinya tak pernah ada
habisnya. Alias awet banget, man! Thanks GOD,
gw bersyukur banget tahun ini sungguh luar biasa. Banyak berkat, banyak
hal-hal yang ngimpiinnya aja nggak berani dan itu terjadi. Masih diberi sehat, berkumpul
dengan orang-orang yang selalu ngeback up gw dalam kondisi apa pun, masih bisa
menulis cerpen, non fiksi dan skenario tv/film. Bahkan, bekerja bersama orang yang gw idolakan waktu gw masih pakai seragam SMA.
Wuidiihhh, berapa tahun coba nungguin kesempatan itu? 26 tahun bowww!
Hahahahaha…
Dan sekarang gw nggak mau muluk-muluk sih, bikin resolusi
untuk tahun depan. Bisa disiplin aja, cukup.
Disiplin dalam banyak hal. Soal memilih menu makanan, misalnya. Suka
bandel, apa yang ketahuan tidak baik dikonsumsi, suka main hajar aja. Lebih
memilih “rasa” daripada “sehat”-nya. Malu
sama idol gw yang tiap hari menunya super sehat. Pantas aja dia awet muda, perut nggak buncit, loncat-loncat di panggung
berapa lagu juga hajar aja, sementara
anak band yang jauh lebih muda usianya dari dia sudah kayak bapak-bapak hihihihi
(ups).
Disiplin dalam menulis, ya nulis
apa saja. Nggak hanya nungguin kalo ada peer. Idealnya kan ide itu nggak
ditunggu, tapi dicari. Malu juga denger cerita seorang kawan, Gegge Mappangewa
yang bukunya Lontara Rindu menang lomba penulisan novel
tingkat nasional.
Dia cerita, proses menulis novel
itu sebulan. Tiap hari, dia nulis 6 halaman saja. Subuh, dua halaman, magrib ketika ada jeda waktu, dia menulis dua
halaman lagi. Malam sebelum tidur, dia harus menulis dua halaman sisanya. Dan
itu rutin, dia tidak pernah absen. “Harus diada-adain waktunya! Nggak boleh
ditumpuk nanti-nanti,” katanya. Dan
hasilnya? Wow! Kalo dipikir-pikir, bisa kali ya kita nulis dua halaman. Masalahnya, disiplin nggak? Telaten,
nggak? Celakanya kebiasaan buruk gw,
begitu buka laptop, spontan colok modem dan buka sosmed duluan. Cek ada email,
lihat ada mention penting nggak di twitter, facebook, waduh.. kalo udah gitu,
kelupaan deh tujuan awalnya. Impian gw
bikin buku sendiri dengan penerbit mayor nggak pernah akan terwujud, kalo tidak
disiplin. Niat dan sekedar bisa nulis saja, tidak ada gunanya. Termasuk ngoceh di sini panjang lebar juga
nggak ada gunanya kaleee hihihi…
Ya sutralah, back to work… Gw percaya, siapa pun boleh
punya impian. Tapi tanpa disiplin, kerja keras, impian itu ya sebatas impian
doang. Cusss!(Foto: janji gw di path my idol untuk menu sehat 2014 hihihi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar