Cooking?
No! Memang gw perempuan, wanita…tapi bukan berarti suka dan piawai untuk urusan
satu itu. Meski berburu tempat kuliner, serta nyobain berbagai menu unik,
kesukaan gw. Padahal nonton berbagai acara masak di televisi, kayaknya seru.
Tapi ngoprek isi dapur, nggak deh…
Gara-gara
menggantikan posisi my sista yang mudik, mau tidak mau gw musti ambil “bagian”
di dapur. Masakan pertama, kuah oyong plus soun. Mmm, hasilnya nggak banget.
Kelihatannya gampang, tinggal cemplung. Nyatanya, hasilnya kusut. Gw nggak
nyadar, soun itu menyerap air dan sangat kenyal. Harapan bisa makan serba
berkuah, segar, berakhir sebaliknya. Sounnya benar-benar padat, mengeras,
gimbal mirip sanggul palsu. Jadi begitu saya cocol dengan garpu, seisi mangkok
terangkat. Damn!
Next
menu, terong dikecapin. Gara-gara takut hangus, gw banyakin air. Ya ampun,
hasilnya seperti kolam atau kolak. Kebanyakan kecap pula. Bagusss! Gw sampai
nggak tega, musti berbagi makanan ini dengan mbak yang bekerja bebenah rumah.
Pasti dalam hati dia ngedumel, “Masakan opo iki…rasane ora nggenah.”
Yess!
Masakan berikutnya, not bad sih…Meski andai chef Juna di MasterChef Indonesia
melihat, pasti dia nggak mau mencicipi. Alasannya penyajiannya nggak mengundang
kita untuk makan. Lihat saja potongan wortel, nggak bisa rapi, sempurna sama
ukurannya seperti biasa diperagakan di acara kompetisi memasak itu. Really…kalau
boleh memilih, gw akan pilih ngerjain deadline 10 tulisan, or 10 cerpen
daripada bikin masakan.
Angkat
topi, buat mereka yang berprofesi sebagai chef. Gw baru tahu, setelah nonton
MasterChef US, Indo, Hell’s Kitchen, Top Chef Master…profesi mereka like a
magic. Bikin sesuatu dari yang sangat biasa (sayur, daging, bumbu) menjadi luar
biasa. Mampu menaikkan mood setiap orang yang makan, bikin happy customers.
Padahal ruang kerja mereka di kitchen. Setiap hari berakrabria dengan berbagai
bumbu, bau minyak, daging etc…two tumbs up! Gw sendiri baru potong bawang,
sudah ngerasain diri sendiri nggak fresh. Mereka bs seharian, bahkan kejar2an
dengan waktu. Kita yang makan, bisanya protes dan komen ini itu…Padahal,
menciptakan dan menyajikannya butuh effort…
Ouch…cooking
time! Gw harus balik memasak…(berharap
someday gw bs memuaskan orang-orang terdekat gw dengan masakan gw sendiri/ft:
berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar