Tuh,
bener kan? Mirip sinetron stripping, ceritanya tergantung skenario dan bisa
berubah sewaktu-waktu. Bedanya kalau sinetron mengandalkan rating dan iklan,
kasus koruptor kelas berat ini bergantung pada “efek” yang ditimbulkan. Boleh saja, penonton kecewa. Udah nungguin
lama, gimana bapak muda ini bisa pulang
ke tanah air, eh..ujung-ujungnya dia bungkam seribu bahasa. Alasannya, keamanan
keluarga.
Memang
sih, gw bukan politisi yang ngerti dibalik kasus A, ada cerita B, but sebagai ‘penonton’
bosan juga, tiap hari dijejalin kabar soal kasusnya. Hitung saja, berapa
minggu, berapa bulan…setiap hari, setiap breaking news, trending topic-nya
nyaris sama.
Ketimbang
bingung, nggak ngerti mau dibawa kemana ceritanya or endingnya, gw lebih
memilih ganti channel, musik. Setidaknya bisa ngademin hati, denger karya
musisi kita…makin beragam. Walaupun masih demam boyband/girlband, but banyak
tuh lagu baru dari musisi lawas or gress yang bisa didengerin. Kebetulan, gw
lagi suka banget Indahnya Cinta- Nidji, Pemimpin dari Surga atau Sahabat-nya Gigi
dan Tendangan Langit-Coklat. Lagu lawas, Hari Bersamamu-nya Sheila On7 juga
gokil tuh, kata-katanya…
Dua
hari setelah perayaan kemerdekaan RI yang ke 66, arti “merdeka”, bebas
berpendapat, jujur dalam berekspresi, mungkin belum sepenuhnya bisa kita
rasakan. Apalagi kalau nyangkut, soal politik. Belibet deh. Tapi gw percaya
kok, musisi, seniman Indonesia lebih jujur, mereka bisa ekspresikan yang mereka
rasa lewat karya-karya mereka. Seperti lagu yang sedang gw dengerin sekarang… Garuda di dadaku, garuda kebanggaanku. Ku
yakin hari ini pasti menang….. (saya posting juga di acc Mintalk,Ft: berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar