Bayangan orang tewas
digantung saja, sudah seram. Apalagi tempat yang biasa digunakan sebagai rumah
tahanan ini biasa mengeksekusi tahanan di tiang gantungan. Konon pembunuh
serial legendaris yang diduga Jack the Ripper pun tewas mengenaskan di sini.
Beruntung sekali, saya bisa berkunjung ke sana…
Dingin.
Entah mengapa, bulu roma saya langsung berdiri begitu masuk ke bekas rumah
tahanan yang lokasinya ada di Russel
Street, Melbourne ini. Aroma tanah lembab, menusuk indra penciuman. Jantung
berdetak cepat, ketika tangan saya meraba dinding-dinding bata, pintu
bergerendel dari kayu dan besi setengah berkarat yang dibiarkan sesuai aslinya.
Kengerian dan kebekuan itu, benar-benar terasa sejak awal kita melangkahkan
kaki ke dalam bangunan yang mulai dibuka 1 Januari 1845 dan kini beralih fungsi
menjadi museum itu.
Old
Melbourne Gaol kelihatannya memang seperti rutan biasa. Hanya dua lantai,
sederhana. Tapi jangan salah, begitu masuk ke lantai dasar saya bisa merasakan
kengerian masih menghantui siapa pun yang datang. Kanan kiri kita, sel-sel
berisi dipan kayu yang sangat sempit. Sekitar dua kali dua meter. Konon,
penjahat kambuhan harus melakukan aktivitas sehari-harinya di sel mereka
masing-masing, termasuk keperluan pribadi seperti buang air. Hihhh!
Pantas…
mereka banyak yang stress. Nggak jarang, mereka yang melawan atau berbuat
kesalahan selama dalam sel, memperoleh hukuman ekstra. Saya bisa melihat,
kengerian itu makin terasa ketika menginjakkan ke lantai dua. Selain sel di
kanan kiri jalan, sudut bangunan terdapat tempat untuk menyiksa dan menghukum
gantung tahanan. Banyak pembunuh dan perampok kambuhan, dihukum gantung di
tempat ini. Tiang gantungan yang terbuat dari kayu jati sederhana dengan
talinya, masih ada lengkap… Bbbrr, buru-buru langkah saya percepat. Berusaha
mengejar rombongan tour yang ada di depan sana…Nggak, nggak boleh sampai
tertinggal sendiri.
Perasaan gamang,
campur was-was membuat saya merasa ada yang mengamati gerak gerik rombongan
kami sejak masuk tadi. Gemerincing gerendel pintu yang terbuat dari besi,
ketika coba dibuka oleh salah satu anggota rombongan, membuat hati semakin
giris. Astaga… jantung rasanya mau copot. Tiba-tiba muncul seorang laki-laki,
jangkung dan kekar muncul di depan kami. Wajahnya tidak bisa dikenali karena
mengenakan baju dan penutup kepala yang terbuat dari kulit.
“Hannnn…Hanntuuuu!”
teriak Anna, salah satu sahabat saya. Kaki kami bergetar, hebat. Ingin berlari
keluar, tapi rasanya kaki ini dibebani oleh puluhan ton baja. Berat!
Laki-laki itu maju selangkah ke depan, lantas
membuka topengnya. Ampun! Dia tour guide kami. Dasar!
Usut punya usut,
kostum yang beliau kenakan sebenarnya replika dari kostum yang biasa digunakan
Ned Kelly, seorang penjahat legendaris dari Australia yang dihukum mati di
Melbourne Gaol. Konon saking legendaris “karya” Ned Kelly, kisah hidupnya
sampai diangkat ke layar lebar. Nggak hanya Ned Kelly, pembunuh serial
Frederick Bailey Deeming juga dihukum gantung di sini. Total ada 135 orang
digantung di Melbourne Gaol.Tahanan pertama yang digantung Elizabeth Scott,
seorang wanita asal Victoria. Dia dieksekusi 11 November 1863. Orang terakhir
yang digantung di Melbourne Gaol, Angus Murray tahun 1924, bertepatan dengan
ditutupnya penjara ini. Seremnya lagi, tubuh tahanan yang dihukum gantung dimakamkan
tanpa kepala, karena kepala-kepala itu digunakan untuk bahan praktek mahasiswa
kedokteran yang belajar tentang phrenological.
Sebelum Perang
Dunia II, penjara ini sempat ditutup tahun 1924. Lantas pemerintah setempat
mengubah fungsinya menjadi museum yang sekarang kami kunjungi. Mereka ingin
menunjukkan data siapa saja tahanan kelas berat penghuni Melbourne Gaol,
termasuk kapan dan bagaimana proses eksekusi mereka berlangsung.
Mengingat
banyaknya jumlah orang yang meninggal, penasaran, beberapa paranormal
memastikan museum ini masih dijadikan “tempat tinggal” mereka yang rohnya masih
bergentayangan. Banyak kejadian di luar akal sehat sering ditemui di tempat ini
oleh para petugas jaga atau peserta tour yang “beruntung”. Mereka sering
mendengar suara-suara aneh di sekitar sel, seperti rintih kesakitan, tangis
putus asa dan teriakan orang sedang marah.
Kostum replika Ned Kelly bisa dicobain lho...
KORBAN MELBOURNE GAOL
Edward Kelly
Pembunuh
berdarah dingin keturunan Irlandia yang lahir Juni 1855 ini, sebenarnya
dianggap pahlawan rakyat kecil ketika terjadi perang melawan penjajah. Saat Ned
Kelly panggilan cowok ini masih sangat belia, dia sudah terlibat bentrok dengan
polisi Victoria tahun 1878. Tawuran itu menyebabkan Kelly dan genknya dicap
sebagai pemberontak. Puncaknya ketika
pecah kerusuhan di Genrowan, 28 Juni 1880. Kelly yang suka mengenakan baju
terbuat dari kulit dan metal lengkap dengan penutup kepala itu pun tertangkap
dan langsung dijebloskan ke penjara. November 1880, Ned Kelly pun dihukum
gantung di Old Melbourne Gaol.
Colin Campbell Ross
Pemilik
sebuah bar ini divonis bersalah, karena telah memperkosa dan membunuh seorang
bocah perempuan berusia 12 tahun, Alma Tirtschke Desember 1921. Kasusnya
dikenal dengan nama the Gun Alley Murder. Jelas saja, pembunuhan keji itu
membuat masyarakat setempat marah. Mereka mendesak kepolisian menghukum
Campbell dengan hukuman mati. Benar saja…April 1922, tepatnya 115 hari setelah
jenasah Alma ditemukan, Campbell dihukum gantung di Melbourne Gaol.
Tragis…Kabarnya tali yang digunakan untuk menggantung, sudah terlalu tua.
Laki-laki ini tidak langsung meninggal di tempat. Dia meregang nyawa, lebih
dari empat puluh menit tergantung-gantung di tiang gantungan sebelum akhirnya
benar-benar tewas. Sejak kejadian itu, tali gantungan diganti baru dan tali
yang lama tidak pernah digunakan lagi.
Frederick Bailey Deeming
Laki-laki
kelahiran 30 Juli 1853 ini, sejak umur 16 tahun sudah terlibat berbagai tindak
kejahatan, terutama mencuri dan penggelapan uang. Dia dianggap bertanggungjawab
atas kematian istri pertamanya, Marie dan empat anaknya di Rainhill, Inggris 26
Juli 1891. Nggak hanya itu saja, Bailey juga membunuh istri keduanya Emily di Windsor,
Melbourne 24 Desember 1891. Tiga bulan setelah kemudian jenasah beliau baru
ditemukan. Bailey pun akhirnya dijatuhi hukuman gantung, Mei 1892. Jelang
eksekusi, masyarakat yang marah dan menjuluki Bailey sebagai Jack the Ripper
memadati jalanan di depan Melbourne Gaol untuk memastikan laki-laki ini
benar-benar sudah tewas di tiang gantungan. (big thanks to Aneka Yess! Magz yg membuat saya bisa ke Melbourne. I'll never forget it....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar