Hello
Monday… Sebenarnya, sama sih dengan hari-hari yang lain. Apalagi buat gw yang
nggak pernah mengenal istilah libur. Deadline bisa datang kapan aja. Tanggal
merah, hari raya, weekend, Percaya atau tidak, pernah sampai lupa hari.
Hahahaha… Bersyukur, nggak seperti dulu lagi waktu ngantor di kantor beneran. Ngarep
yang namanya weekend atau tanggal merah. Rasanya nungguin hari Sabtu, lamaaaa
bener.
Eh, sekarang.. ketika kantor gw hanya berwujud sebuah meja kecil di ruang tamu, kok cepet bener ya? Mungkin, karena peernya kali ya? Datang tak diundang, pulang tak diantar hihihihi *jalangkung.
Eh, sekarang.. ketika kantor gw hanya berwujud sebuah meja kecil di ruang tamu, kok cepet bener ya? Mungkin, karena peernya kali ya? Datang tak diundang, pulang tak diantar hihihihi *jalangkung.
Time
flies. Nggak bisa kita balik lagi ke
masa lalu, but gw nyadar. Kejadian sekecil apa pun dengan siapa pun itu, pasti
ada maknanya. Ceritanya, gw kan abis ketemuan dengan Mbak Leistyo dan Mbak
Ririen. Kami bertiga sama-sama co-writernya mas Hilman, but mereka berdua udah
duluan solo karier. Mereka udah “melanglang buana” sekarang, di beberapa
Production House dan menulis atas namanya sendiri. Jadi, ceritanya gw juniornya
hihihihi sok imut ya :p
Mbak
Leis ini, duluuuuuu.. lagi nyapu2 cantik di teras rumah. Tanpa sengaja, ada
selembar sobekan koran, dia bacalah itu. Jrengg!! Artikel yang gw tulis di Harian Suara
Merdeka, isinya: sejumlah stasiun TV swasta membutuhkan penulis skenario. Nara
sumber gw, Hilman, Boim, Gusur. Pas banget, Mbak Leis barusan lulus kuliah. Dia
langsung ngelamar ke Indosiar, tempat Hilman bekerja. Tadinya ditempatin di PH, sebelum akhirnya
bekerja di divisinya Hilman.
Sakseis
di sana tiga tahunan. Mbak Leis masih mengingat nama gw, meski kita belum
pernah bertemu muka sama sekali. Dia coba hubungi gw waktu divisi dia buka
lowongan untuk penulis skenario.
Katanya, gw udah kerja di Aneka Yess! group dan dihubungi, susah banget.
Bahkan sempet nolak (padahal gw ga inget sama sekali, masa sih nolak? Wkwkwkwk).
Finally,
gw ketemuan juga dengannya kemarin di Law’s Tiam, Teras Kota Serpong,
Tangerang! Kami sama-sama nulis skenario,
ngobrol bareng, ngakak sama-sama. Kocak kan? Lewat selembar kertas koran,
sobekan artikel gw 16 tahun yang lalu man! Gokilnya lagi.. ternyata kami sama-sama dari
Semarang, bahkan kompleks rumahnya di belakang kompleks rumah gw. Ya, ampun!
Rencana Tuhan, siapa yang tau? Andai saat itu, gw dihubungi, langsung keluar
dari Yess! Group, akankah ceritanya seindah ini? Belum tentu!
Sebelas
tahun di Yess! Group, gw dapat banyak banget ilmu, pengalaman, cerita, teman,
guru, yang nggak akan bisa terbayar dengan apa pun. Miss them so much.
Bersyukur, gw pernah jadi bagian dari mereka. Kalo sekarang, gw ternyata
berjodoh lagi dengan namanya skenario, rencana Tuhan emang luar biasa.
Siapa
sangka, kan? Dulu gw ketemu Hilman, masih berseragam SMA. Niatnya hanya nulis
buat majalah sekolah, eh, malah dimuat di koran. Hilman yang 26 tahun lalu
sebagai nara sumber dan idola gw, sekarang jadi guru dan atasan gw. So, jangan
pernah ngeremehin sekecil apapun orang-orang yang pernah kita temui, rencana
GOD nggak ada yang tau. Momen sekecil apa pun bisa jadi momen besar, someday..
Believe it or not?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar